Selasa, 16 Agustus 2011

HATI - HATI dengan hati ..

Semua orang di pelosok Nusantara ini bahkan seantero dunia, pasti pernah merasakan sesuatu yang terjadi di dalam hati. Perasaan bahagia/gembira, sedih, kecewa, kalut, kesepian, galau, gundah gulana... Itu semua terjadi di dalam hati. Sungguh aneh tapi nyata ... ketika kita berada dalam keramaian tapi hati kita kesepian sesepi tengah malam ketika semua berada dalam mimpi masing-masing, sesepi kalau kita jauh dari orang-orang yang kita sayangi, sesepi kalau kita tidak punya siapa-siapa.
Sepi...
Bagaikan air dengan minyak,
sampai kapanpun tidak akan bisa disatukan kecuali ada teknologi super canggih yang bisa menyatukan mereka dan seizin Allah tentunya...
Bagaikan sayur tanpa garam,
sebagus apapun dan semahal apapun bahan-bahan yang kita buat untuk sayur, kalau tanpa garam tetap saja terasa hambar...
Bagaikan kucing dengan anjing,
Selalu saja ramai tanpa tahu apa yang diperebutkan...

Alangkah indahnya...
ketika di dalam suka maupun duka ada yang selalu mendampingi...
Selalu memperhatikan...
Selalu mengerti...
Selalu menyayangi tanpa syarat...
Selalu peduli akan perasaan kita...
Selalu mau berbagi...


Bukan hanya kata-kata yang diharapkan...
Tapi tindakan (action) yang sangat didamba...
Ada aksi tentunya ada reaksi... tidak mungkin semua terjadi hanya kebetulan...



Senin, 15 Agustus 2011

KARYA ANAK-ANAKKU (Dhiya & Ayang)

DHIYA

Nama saya Nasywa dhyaul badriah, aku biasa dipanggil dhiya. Saya sekolah di SDN MAJA SELATAN 2. Nama adik saya Nisrina Rifa Zahidah yang dipanggil ayang.

AYANG:

 NAMA SAYA  NISRINA RIFA ZAHIIDAH DIPANGGIL AYANG.





Minggu, 14 Agustus 2011

KECEWA VS MARAH

Siapapun dan di mana pun orang pernah mengalami yang namanya kecewa dan marah. Rasa marah timbul karena ada rasa kecewa, sedangkan kecewa muncul ketika apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyaataan yang kita terima. Menurut saya orang yang tidak pernah kecewa dan tidak pernah marah bukanlah orang yang normal.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari).
Arti hadits di atas, bukan berarti kita tidak boleh marah, melainkan kita tidak boleh meluapkan rasa kemarahan tsb dengan membabi buta, karena rasa marah merupakan tabiat manusia yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan kita sebagai manusia. Kita boleh marah tetapi kita harus bisa memenage ketika rasa marah menghampiri kita.

Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad, Shohih)

Tips Menanggulang Rasa Marah
Beberapa sumber menyebutkan tips untuk menanggulangi marah. Diantaranya ialah:
  1. Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
  2. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
  3. Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
  4. Duduk atau berbaring.
  5. Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
  6. Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
  7. Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
Tips Menanggulangi Rasa Kecewa
Tips menanggulangi rasa kecewa bisa dilakukan dengan cara:
  1. Keluarkan keluh kesah kita dengan cara sharing dengan orang yang bisa kita percayai, misalnya keluarga, sahabat, atau orang yang ahli di bidangnya.
  2. Menumpahkan rasa kecewa dengan cara menulis. Dengan menulis diharapkan rasa kecewa bisa tersalurkan atau mungkin bisa terlampiaskan.
Tipe Orang Kecewa dan Marah
Kalau kita perhatikan ternyata ada beberapa tipe orang yang kecewa dan marah, diantaranya:
  1. Berkata kasar.  Ketika kecewa / marah ada yang langsung diluapkan lewat kata-kata yang kasar, dengan roman muka menakutkan. Mungkin dengan tipe seperti ini rasa kecewa dan rasa marah bisa langsung terlampiaskan waktu itu juga, tetapi dampaknya bisa berbahaya diantaranya bisa menyakiti orang di lingkungan sekitarnya. Jadi 2 kali dong dosanya, pertama dosa karena tidak bisa menahan rasa marah; dan yang kedua dosa karena menyakiti hati orang lain meskipun orang kita maki-maki memang bersalah.
  2.  Berkata kasar dan anggota tubuhnya aktif. ketika kecewa dan marah ada sebagian orang yang langsung berkata-kata kasar dan anggota tubuh aktif. Misalnya tangannya menempeleng atau kaki menghentak-hentakkan lantai atau bahkan barang-barang yang ada di sekitanya ikut terbang karena dilempar. Wah... bahaya juga kalau ada yang seperti itu. Bayangkan bagaimana kalau kita seorang ibu rumah tangga, ketika marah kita melempar-lempar piring / gelas sampai pecah. Nanti kalau kita mau makan & minum tidak ada piring & gelas, beerabe juga kan?? Ahirnya kita juga yang pusing...
  3. Mengumpat dan memaki di belakangAda sebagian orang juga kalau marah dan kecewa mereka lampiaskan dengan cara mengumpat dan memaki orang yang bersangkutan tapi tatkala orang yang makinya tidak ada di hadapan. Lebih unik lagi nih orang, masa marah bukan sama orang yang dimarahi?? Orang yang dimarahi tidak akan tahu bahwa dia sedang dimarahi atau diumpat..
  4. Diam seribu bahasa.  Ada orang ketika merasa kecewa ataupun marah dia lampiaskan dengan cara diam. Sikap demikian, merupakan salah satu sikap yang dianjurkan oleh Rosulullah. Menurut saya ada sisi baik dan negatifnya dengan sikap diam ini. Sisi baiknya, dia tidak akan menyakiti orang lain. Sedangkan sisi negatifnya, orang yang dimarahi tidak akan tahu bahwa dia sedang dijadikan objek kemarahan dan rasa kecewa sehingga orang tersebut akan lagi dan lagi berbuat hal yang bisa membuat orang lain marah karena dia merasa tidak bersalah dan tidak membuat orang marah.
  5. Diam seribu bahasa dan berlinang air mata. Orang seperti ini mungkin orang yang paling menderita sedunia, hee.. ketika mendapat kekecewaan dan rasa marah, dia tidak bisa mengungkapkan rasa kecewa dan marah tersebut dalam kata2 yang halus sekalipun. dia hanya bisa mengungkapkan rasa kecewa dan marah lewat deraian air mata, mungkin saja orang lain tidak bisa melihat uraian air mata tsb (karena ngumpet terlebih dahulu), tapi dalam lubuk hati yang paling dalam dia mengharapkan perhatian dari lingkungan sekitarnya. Perhatian bukan dengan langsung mengintrogasi kenapa dia berlinang air mata jangankan bisa menjawab berkata2 pun tidak bisa, tapi raihlah dia dengan cara dipeluk sayang( ini kalau terhadap suami/istri/anak-anak kita/orang tua kita/saudara, kalau bukan muhrim jangan..) sehingga merasa nyaman.  Barulah ketika sudah terlihat nyaman, diajak berkomunikasi dari hati ke hati.
  6. Berpura-pura tidak kecewa dan tidak marah. Hebat kalau ada di antara kita yang bisa memperlihatkan bahwa kita tidak kecewa dan tidak marah walaupun sebenarnya benar-benar kecewa dan sangat marah. Tapi tidak cukup dengan hanya berpura-pura, tapi apa yang dilakukan oleh orang lain yang membuat kecewa dan marah dianggap tidak ada dan tidak pernah ada, Subhanallah..
Akhirnya penulis hanya bisa berharap bahwa ketika kita mengalami rasa kecewa dan ujung-ujungnya marah kita bisa mengendalikan diri. Seperti yang tertuang dalam hadits Rosul, bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat/berkelahi tetapi orang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan hawa nafsunya.  Wassalam...




    Kamis, 11 Agustus 2011

    Matrikulasi Kuliah

    Matrikulasi kuliah Pascasarjana Pendidikan Geografi 2011/2012 dilaksanakan pada tanggal 8 - 13 Agustus2011. Jadwal matrikulasi dimulai pada pukul 8.00 - 15.00.