Sabtu, 10 Desember 2011

WASPADAI 5 PENYAKIT "K"

        Seyogyanya kita semua harus pandai menjaga kesehatan, terlebih lagi pada saat sekarang ini musim sudah tidak menentu, hal ini disebabkan oleh La Nina dan El Nino. Terkadang yang seharusnya sudah masuk musim penghujan tapi hujan belum turun-turun dan kekeringan masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia.. Begitu pula yang seharusnya sudah musim kemarau ternyata masih diguyur hujan. Itulah Kuasa Allah "Kun Fayakun" jadilah maka jadi.  
        Memasuki peralihan musim, rentan sekali terhadap berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu kita harus pandai menjaga kesehatan kita sesuai dari bunyi salah satu Hadits tentang "Jagalah 5 perkara sebelum 5 perkara". 1) Jaga sehat sebelum sakit; 2) kaya sebelum miskin; 3) lapang sebelum sempit ;4) muda sebelum tua 5) hidup sebelum mati. Nah, yang kita rundingkan hari ini tentang menjaga kesehatan sebelum datang sakit.
        Penyakit yang patut kita waspadai selain penyakit-penyakit kronis yaitu "Penyakit 5 K". penyakit apakah gerangan 5 K tersebut? Penyakit tersebut adalah 1) Kuman; 2) Kurap; 3) Kudis; 4) Kadas dan 5) Kutil. Mari kita diskusikan 5 penyakit tersebut :
1. Kuman ==> Kurang Iman
         Iman seseorang tidak tetap setiap harinya. Kadang tetap kadang bertambah tapi jangan sampai berkurang   keimanan kita. Seperti bunyi Hadits " Al Iimaanu yaziidu wa yankushu", iman itu kadang bertambah kadang berkurang. (duuh... maaf, harusnya tulisan hadits memakai tulisan Arab). Kalau berbicara masalah agama saya yakin dan percaya anda adalah ahlinya, saya hanya sebatas mengingatkan saja, tidak lebih dan tidak kurang. Orang yang kadar keimanannya sedang Full, dia tidak akan berani berbuat salah, berbuat curang, berbuat khianat dan berbuat sesuatu yang menyimpang dari ajaran agama dan dia selalu merasa diawasi oleh  Yang Maha Kuasa yang Maha Melihat dan Maha Mendengar di mana pun dan kapa pun juga. Tetapi manusia itu makhluk yang tidak sempurna, makhluk yang tidak "di ma'sum" seperti Rasulullah di mana Rasulullah ketika hendak melakukan kekeliruan langsung diingatkan dan dijaga oleh Malaikat. Sedangkan kita? itulah bahwa kita bukan manusia super bukan manusia seperti Rasulullah, sehingga jika melakukan kekeliruan itulah saat kadar keimanan kita sedang berada di level bawah. Semoga dan semoga.... kadar keimanan kita selalu bertambah setiap hari, Amiiiin... 

2. Kurap ==> Kurang Rapi
        Kurang rapi dalam hal apa? Kurang rapi dalam hal berpakaian, dalam hal berpenampilan atau mungkin dalam hal bertutur kata. Kadang orang melihat seseorang selalu dimulai dari penampilan luar terlebih dahulu. Memang seharusnya kalau kita memandang seseorang itu tidak semestinya hanya melihat dari penampilan saja, tapi lebih ke "Inner". Tetapi itulah hukum manusia, kita sebelum melihat kepribadian seseorang pasti dilihat dari penampilan luar terlebih dahulu, bukankah seperti itu?? Dengan berpenampilan rapi dan sesuai dengan situasi dan kondisi akan membuat diri kita percaya diri bahkan seseorang bisa terlihat "cantik" atau "ganteng" dimulai dari penampilan tersebut. Ada yang pernah bilang: " Ibu Guru kok cantik?? Bagaimana dong nanti murid-muridnya?". Memangnya kenapa Mas, Mba?? Memangnya tidak boleh kita cantik? Dengan berpenampilan cantik karena akibat rapi tadi, mudah2an saja yang menjadi Bapak/Ibu Guru bisa memotivasi peserta didik menjadi tekun belajar meskipun belum ada penelitian yang mengatakan bahwa penampilan pengajar membawa dampak terhadap ketekunan belajar siswa. Yang perlu dihindarkan adalah pernyataan orang sekitar kita, misalnya :" kok Ibu/Bapak Guru mau mengajar seperti mau Undangan saja? segala dipakai dari mulai ujung kepala sampai ujung kaki".  Maaf, kok contohnya  Guru saja sih, soalnya Guru itu sesuai dengan peribahasa Sunda "Guru = digugu jeung ditiru".  Wah jadi melebar nih diskusi kita... Intinya dalam berpenampilan kita usahakan rapi dan sesuai dengan situasi dan kondisi apapun profesi kita, itu saja...

3. Kudis ==> Kurang Disiplin
        Saya yakin dan percaya seratus persen, semua orang tahu apa itu disiplin ..Tapi tidak semua orang bisa mepraktekkan apa yang dikenal dengan disiplin tersebut. Disiplin makan, disiplin istirahat disiplin mengerjakan sesuatu pekerjaan, datang tepat waktunya itu juga disiplin menurut saya. Orang yang bisa disiplin, insyaallah semua target bisa tercapai, tetapi orang yang tidak disiplin bisa dipastikan akan tertinggal jauh oleh orang sekelilingnya... Ingatlah waktu tidak akan bisa mundur, kita tidak akan bisa mengulang pekerjaan yang seharusnya sudah kita lakukan pada masa lalu (kecuali kalau memakai pemutar waktu seprti di Film-film, hee..). Lakukan pekerjaan yang bisa kita lakukan saat ini juga, jangan ditunda-tunda.

4. Kadas ==> Kurang Cerdas
        Kurang Cerdas? Jangan deh. Bagaimana pun kita harus cerdas supaya tidak dijadikan bahan olok-olok orang lain, tidak ditipu orang lain dan tidak dijadikan bahan obyekan orang lain. Bagaimana supaya kita bisa cerdas? Gampang Kok... Bersahabatlah dengan buku, bersahabatlah dengan Berita di media massa baik eloktronik maupun surat kabar. Intinya kita harus gemar membaca, seperti yang diisyaratkan kepada Rasulullah SAW, wahyu pertama tentang "IQRA". "Bacalah".. Dengan membaca semua gudang ilmu bisa terbongkar. Semakin banyak kita membaca (membaca buku/mendengarkan berita/menonton berita/ sekolah lebih gampangnya), maka semakin banyak yang tidak kita ketahui. Semakin banyak yang tidak kita ketahui maka akan semakin gencar kita mencari jawabannya. Itulah belajar alias menuntut ilmu. 
        Belajar atau menuntut ilmu diwajibkan kepada semua orang muslim atau muslimah dari sejak buaian sampai masuk ke liang lahat. Kalau ada orang yang berpendapat bahwa perempuan tidak usah sekolah tinggi-tinggi karena perempuan akhirnya pergi ke dapur, sumur dan kasur.  Pasti belum baca hadits di atas ya???  Bukankah muslimah itu sebutan bagi seorang perempuan??? Seorang perempuan jika sudah berumah tangga , harus tahu bagaimana melayani suami, harus pinter mengatur keuangan  untuk keperluan rumah tangga tersebut dan kelak jika sudah mempunyai anak, seorang ibu harus bisa mendidik anak karena bagaimanapun juga seorang ibu akan terlebih dahulu menjadi sandaran anak-anaknya. Bagaiamana jadinya jika seorang ibu ditanya ini dan itu oleh anaknya justru menjawab tidak tahu. Biasanya seorang ibu akan menjadi isfirator  seorang anak, meskipun ada ayah, tetap ibu yang terdepan dalam menjaga mengurus dan mendidik anak2nya (maaf saya katakan ini dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada para ayah yang mungkin sama-sama memperhatikan anak2nya, tapi tetap Ibu nomer satu buat anak-anaknya), Oleh sebab itu perempuan wajib mempunyai ilmu.  Juga ada Hadits yang mengisyaratkan bahwa kita disuruh untuk menuntut ilmu meskipun sampai ke Negeri Cina. mengapa ya tidak disebutkan sampai ke Negeri Arab ?? Ya kan Hadit tersebut turun di negeri Arab, mungkin Hadits tersebut mengisayaratkan bahwa menuntut ilmu bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja. Oh iya belajar sejak dari buaian sampai masuk ke liang lahat (Long Life Education), bukan berarti harus selalu duduk di bangku sekolah. Di mana pun dan kapan pun kita bisa belajar, dari ucapan orang yang di bawah kita daari segi usia atauppengalaman tapi kalau bermanfaat kita ambil hikmahnya. Dari Hadits juga : "Lihatlah perkataannya/ucapannya jangan lihat orangnya"....

5. Kutil ==> Kurang Teliti
     Kurang teliti atau kurang cermat bisa menyebabkan pekerjaan kita semua kurang optimal, bisa menyebabkan rencana jadi berantakan, bisa menyebabkan hal yang kita inginkan tidak sesai dengan harapan. Kurang teliti mungkin saja dikarenakan kita tergesa-gesa atau karena kita diuber-uber dengan rencana pekerjaan selanjutnya atau mungkin saja karena kebiasaan. Bagaimana kalau kebiasaan kurang teliti sudah mendarah daging? Kebiasaan tsbt bisa kita rubah sedikit demi sedikit, Insyaallah jika kita berkeyakinan bahwa hal tersebut bisa dirubah maka akan kita bisa rubah. 

Demikianlah diskusi kita kali ini, semoga tulisan ini bisa menjadikan bahan renungan dan bisa menjadikan  ajang pencerahan dalam hidup kita. Terkadang kita selalu merasa sudah bagus dan merasa sudah sempurna, padahal jauh sekali ternyata kita dari sifat seperti itu, dengan adanya diskusi dan saling sharing semoga antara kita bisa saling mengingatkan satu sama lain. Wassalam....
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar